Baby Grave Tongko Sarapung, Passiliran

Pohon Tarra’ Jadi Kuburan Bayi, Baby Grave Tongko Sarapung

HARIANTERUPDATE.COM, MAKALE- Berwisata di Toraja tidak pernah ada habisnya, banyak Objek wisata yang belum terexplore lebih luas.

Dikenal dengan pemakaman yang unik dan termahal, menjadi ciri khas tersendiri yang menarik wisatawan mancanegara.

Dua acara yang selalu dirindukan wisatawan lokal maupun mancanegara, rambuSolo’ (Keduakan) dan rambu Tuka’ (Syukur).

Jalan-jalan ke Toraja pastinya wisatawan akan mengunjungi objek wisata kuburan, seperti ke’te kesu’ ,Londa, lemo dan lo’ko mata.

Kali ini Harian menelusuri kuburan bayi pada jaman dahulu, yang disebut Passiliran dalam bahasa daerah Toraja.

Passiliran ini adalah Pohon yang dijadikan tempat pemakaman untuk bayi yang berumur 0- 6 bulan atau belum tumbuh gigi pada masyarakat penganut Aluk Todolo (Animisme).

Dalam bahasa daerah Toraja disebut Pohon Tarra’, pohon ini memiliki banyak geta sehingga dijadikan tempat pemakaman bayi yang dianggap sebagai pengganti susu ibu.

Sehingga masyarakat meyakini jika ada bayi yang meninggal, lalu dikuburkan dalam Pohon Tarra’ dianggap kembali ke dalam rahim ibunya.

Kuburan bayi milik Tongkonan To’ Gandang Boro misalnya, yang berlokasi di kelurahan Tongko Sarapung, kecamatan Sangalla, kabupaten Tana Toraja Sulawesi Selatan.

Objek wisata Passiliran Tongko Sarapung dikelola oleh keluarga Tongkonan Puang Togandang.

Untuk tarif masuk objek wisata Rp 20 ribu/ kepala khusus wisatawan mancanegara, dan wisatawan lokal tidak dipungut biaya.

Untuk kelokasi objek wisata dapat diakses menggunakan kendaraan roda dua dan empat, jarak dari kota Makale sendiri sekitar 8 km ditempuh kurang lebih 17 menit.

Berhubung jalan dari pusat kota menuju objek wisata lumayan bagus, sehingga banyak tourism datang berkunjung ke Passiliran Tongko Sarapung.

Tak hanya kuburan bayi, dalam satu kampung ini terdapat dua objek wisata kuburan, yaitu Kuburan Tampang Allo.

Dari penelusuran Harian terupdate, ditemui salah seorang warga yang berada dilokasi Elisabeth Barung (52), ia mengatakan kuburan bayi atau Passiliran ini sangat ramai dikunjungi pada bulan Agustus.

“Passiliran ini ramai dikunjungi pada bulan Agustus, apalagi cuman ini objek wisata kuburan yang ada di Sangalla’,” Tutur Elisabeth Barung kepada harian pada Jumat (16/08/2024) Siang.

Menurutnya jarang Objek Wisata Passiliran yang masih ramai dikunjungi wisatawan saat ini, sebenarnya di Sangalla ada dua yang terkenal, cuman yang satu sudah tidak dibuka lagi.

“Ada beberapa Passiliran di Sangalla yang pernah dikelola, tetapi untuk sekarang cuma di Tongko Sarapung saja masih terbuka,” bebernya.

Diketahui kuburan bayi disekitar Sangalla yang sering dijumpai wisatawan, Baby Grave Kambira dan Baby Grave Tongko Sarapung, kedua kuburan bayi inilah yang banyak dikenal wisatawan.

Komentar